Jumat, 11 November 2011

Degupan Jelek

Inikah puncak ke-risau-an hatiku
Benar, beberapa waktu hatiku kerap kali berdegup tanpa ku perintah
Degupannya tak seperti biasa
Mungkin bisa disebut firasat
Ah aku benci sekali jika degupan itu muncul
Karena aku harus bermain teka teki dengan hatiku
Apa yang akan terjadi ?
Tepatlah sudah terjadi
Puncak dari degupan jelek itu adalah titik air hujan mataku
Sudah lama wajah ini dilanda kemarau tanpa tangis, memang
Tapi aku pun tak pernah mengharapkan tangisan ini pecah sebab hal yang tak perlu
Apa yang kalian lihat dari ku ?
Apakah aku sosok yang menyebalkan semenyebalkan degupan jelek itu
Hingga tiap kali kalian melihatku hanya ekpresi marah yang ingin kalian muntahkan ?
Aku masih tak mengerti apa maksud kalian ?
Marah kalian tak jelas, seperti degupan jelek itu
Aku tak mau, tak pernah mau degupan jelek itu muncul
Apakah aku sosok yang menyebalkan bagi kalian ?
Hingga setiap yang kulakukan tak punya arti seperti degupan jelek itu
Benar, inilah puncaknya !
Degupan jelek itu telah pecah
Menghancurkan suasana kemarau
Menurunkan hujan yang tak kuharapkan
Tak ada yang mengerti
Aku ingin berteriak agar degupan jelek itu ikut keluar dengan nafasku
Pergi !
Karena semuanya jahat
Tak ada yang mengerti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar